TUGAS 3
MAKALAH SEMINAR & extended abstrak
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KIMIA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA (PMM) IAIN-SU
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas III
Pada Mata kuliah Seminar dan Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Mata Kuliah:
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D
OLEH
WARDATUL HUSNA IRHAM
PRODI PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2011
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KIMIA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA (PMM) IAIN-SU
Wardatul Husna Irham
Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan 20221. Telp. 08126371814; E-mail una_irham@yahoo.com
Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pengembangan Mutu Pendidikan 2012
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar mata kuliah Kimia dengan model Cooperative Learning dan model konvensional ceramah dan efektifitas model pembelajaran Cooperative Learning yang dilakukan dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU. Metode penelitian adalah metode eksperimen. Instrumen penelitian telah diuji validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Teknik analisis yang digunakan teknik Analisis varians dua jalur (Two Ways Anova). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran mata kuliah Kimia dengan model Cooperative Learning dan model konvensional ceramah mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU, (2) Model pembelajaran Cooperative Learning yang dilakukan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kimia di jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU
Kata Kunci :
Efektifitas pembelajaran, Cooperative Learning, eksperimen
Abstrak
This study aims to determine whether there are differences in learning outcomes of courses in chemistry with models of cooperative learning and the conventional model of lecturing students also the effectiveness of cooperative learning teaching model made in improving student learning achievement in chemistry courses in the department of Mathematics Education IAIN-SU. The research method based on experiment. The research instrument that have tested the validity, reliability, power difference, and level of difficulty. The technique of analysis Two Ways ANOVA. The results showed: (1) There are significant differences between the learning outcomes of courses in chemistry with models of cooperative learning and lecture students majoring in conventional models of Mathematics Education IAIN-SU, (2) learning model that is effective cooperative learning in improving student learning achievement in chemistry courses in the department of Mathematics Education IAIN-SU
Password:
Effectiveness of Learning, Cooperative Learning, experiment
Pendahuluan
“Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi” (SK Mendiknas No 232/ U/ 2000), terdiri dari :
• Kurikulum inti yang mencirikan kompetensi utama
• Kurikulum institusional, komplementer dengan kurikulum inti dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan dan ciri khas PT (www.kopertis4.or.id)
Komisi pimpinan Jecques Delors itu merekomendasi, jika pendidikan ingin berhasil melaksanakan tugasnya, hendaklah dibangun di sekitar empat jenis belajar yang fundamental sifatnya, yang dapat dikatakan sebagai pilar pengetahuan. Keempat pilar belajar itu adalah belajar mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar hidup bersama (learning to life togethers), dan belajar menjadi seseorang (learning to be). Rekomendasi ini lalu fasih disebut orang sebagai "rekomendasi Delors" atau "empat pilar UNESCO". (www.kopertis4.or.id)
Pengalaman pendidikan yang sering dihadapi di perguruan tinggi adalah bahwa banyak mahasiswa menganggap mata kuliah kimia sulit dipelajari, sehingga mahasiswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya (Sakkashiri, 1991). Dari hasil studi diketahui beberapa factor penyebab kurangnya penguasaan materi perkuliahan bagi mahasiswa diantaranya adalah (1) mahasiswa belajar karena langsung mengajarkan materi kuliah yang tergolong sulit tanpa memberikan pengertian dasar yang diperlukan (mata kuliah prasyarat), (2) mahasiswa sering belajar dengan cara menghafal tanpa membentuk pengertian terhadap materi kuliah yang dipelajari, (3) materi kuliah yang diajarkan mengambang sehingga mahasiswa tidak dapat menemukan “kunci” untuk mengerti materi perkuliahan yang sedang dipelajari, (4) dosen tertentu kurang berhasil menyampaikan “konsep”bagi mahasiswa untuk menguasai materi yang diajarkan karena kurangnya penguasaan model pembelajaran (Hahn dan Polik, 2004;Lynch dan Waters, 1980)
Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua mahasiswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar mahasiswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling ketergantungan positif di antara mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui interaksi belajar yang efektif mahasiswa lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta mampu membangun hubungan interpersonal.
Pendekatan konstruktivistik dalam model pembelajaran kooperatif dapat mendorong mahasiswa untuk mampu membangun pengetahuannya secara bersama-sama di dalam kelompok. Mereka didorong untuk menemukan dan mengkonstruksi materi yang sedang dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan. Mahasiswa menafsirkan bersama-sama apa yang mereka temukan atau mereka bahas. Dengan cara demikian, materi pelajaran dapat dibangun bersama dan bukan sebagai transfer dari dosen. Pengetahuan dibentuk bersama berdasarkan pengalaman serta interaksinya dengan lingkungan di dalam kelompok belajar, sehingga terjadi saling memperkaya diantara anggota kelompok. Ini berarti, mahasiswa didorong untuk membangun makna dari pengalamannya, sehingga pemahaman terhadap fenomena yang sedang dipelajari meningkat. Inilah yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian pada kajian efektivitas pembelajaran kimia dengan model pembelajaran Cooperative Learning.
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan hasil pembelajaran mata kuliah Kimia dengan model Cooperative Learning dan model konvensional ceramah mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU ?
2. Apakah model pembelajaran Cooperative Learning yang dilakukan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kimia di jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU ?
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas model pembelajaran dalam mata kuliah Kimia mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar mata kuliah Kimia dengan model Cooperative Learning dan model konvensional ceramah mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU. (2) Untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran Cooperative Learning yang dilakukan dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kimia di jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU
Metode Penelitian
Penelitian direncanakan akan dilakukan di jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU pada Semester Genap Tahun Akademik 2010/2011. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU yang mengambil mata kuliah Kimia. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika (PMM) IAIN-SU yang mengambil mata kuliah Kimia, dipilih secara acak.
Penelitian ini bersifat eksperimen, dengan membuat perlakuan dengan memberikan pengajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberikan pengajaran secara konvensional ceramah. Penentuan dan pengelompokan sampel dilakukan mengikuti prosedur yang dilakukan oleh Situmorang, dkk (2000) dan Sinaga, 2004. Disain penelitian ini diperlihatkan pada tabel 8.1
Tabel 8.1 Disain penelitian efektifitas pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative Learning berdasarkan hasil evaluasi belajar sebelum dan sesudah pengajaran.
Kelompok Mahasiswa | Rata-rata Hasil Belajar Mahasiswa berdasarkan hasil evaluasi Belajar | |||||
Pretest | Postest-1 | Postest-2 | ||||
Eksperimen | Kontrol | Eksperimen | Kontrol | Eksperimen | Kontrol | |
KT | ||||||
KR | ||||||
Rata-rata* | ||||||
t-test |
KT = Mahasiswa dengan IPK relatif tinggi
KR = Mahasiswa dengan IPK relatif rendah
*Rata-rata untuk total sampel kelompok tinggi dan kelompok rendah
Dalam penelitian ini, ada beberapa langkah yang digunakan dalam proses penelitian dan pengumpulan data yaitu : (a) Penyusunan materi kuliah menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning, penyusunan evaluasi belajar pretest dan postest, (b) Pemberian pengajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning, penyusunan evaluasi belajar pretest dan postest, (c) Pelaksanaan evaluasi awal (pretest) dan evaluasi akhir (postest 1 setelah pengajaran dan postest 2 satu bulan setelah pengajaran), serta pengumpulan data dan analisis data.
Penelitian ini dilakukan selama 9 (sembilan) bulan dengan perincian pelaksanaan kegiatan diperlihatkan pada tabel 9.1
Tabel 9.1. Jadwal rencana penelitian Efektifitas Pembelajaran Kimia dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning Jurusan Pendidikan Matematika IAIN-SU
No | Kegiatan Penelitian | Pelaksanaan tahun 2011 | ||||||||
Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Ags | Sept | ||
1. | Persiapan penelitian | |||||||||
- Penyusunan konsep penelitian | ||||||||||
- Penyusunan materi pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning | ||||||||||
- Pembuatan instrumen evaluasi | ||||||||||
- Standarisasi instrumen evaluasi | ||||||||||
2. | Pengumpulan data penelitian | |||||||||
- Pelaksanaan pengajaran menggunakan model Cooperative Learning | ||||||||||
- Pelaksanaan evaluasi | ||||||||||
- Pengolahan data hasil penelitian | ||||||||||
- Interpretasi data hasil penelitian | ||||||||||
3. | Penyajian hasil dalam pertemuan ilmiah di jurusan dan seminar | |||||||||
4. | Penyusunan laporan hasil penelitian | |||||||||
5. | Pengiriman laporan hasil penelitian |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar